Powered By Blogger

Rabu, 28 Januari 2015

Pensyariatan Aqiqah
            Banyak hadits Nabi yang menyebutkan pelaksanaan aqiqah. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa pelaksanaan aqiqah disyariatkan dalam agama Islam. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dan yang selain beliau, dari Salman bin ‘Amir adh-Dhabbiradhiyallahu ‘anhu, dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى
“Anak yang lahir itu bersama aqiqahnya, maka sembelihlah (aqiqah) dan hilangkanlah gangguandarinya.” (HR. al-Bukhari no. 5472)
Hadits ini jelas menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan penyelenggaraan aqiqah.
Hadits lainnya adalah yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap anak itu tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelihkan (aqiqah) pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur habis rambutnya, dan dia diberi nama.” (HR. Ahmad dan selain beliau)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar